Kamis, 29 November 2012

ekonomi mikro


BAB 1
KERANGKA DASAR SUATU PEREKONOMIAN

MACAM KEGIATAN EKONOMI
                Dari kacamata ahli ekonomi,kegiatan masyarakat terdiri dari tiga macam kegiatan (ekonomi) pokok :
a.       Kegiatan produksi
b.      Kegiatan konsumsi
c.       Kegiatan pertukaran
Di dalam masyarakat primitip yang setiap keluarganya menghasilkan makanan, membuat pakaian sendiri, dan memenuhi segala kebutuhannya serta dengan upaya sendiri (masyarakat subsisten) hanya memiliki dua kegiatan ekonomi yaitu berproduksi dan berkonsumsi.
Semakin maju suatu masyarakat, timbul kebutuhan – kebutuhan yang diluar kemampuan keluarga untuk menghasilkannya dan bersama – sama dengan timbulnya kelebihan  - kelebihan produksi dari beberapa barabg dari suatu keluarga, sehingga muncul kegiatan pertukaran yang mula – mula antar keluarga, antar desa, hingga antar negara (perdagangan internasional).
Ilmu ekonomi memusatkan pada ketiga proses kegiatan ekonomi diatas, serta pihak – pihak yang bersangkutan dengan kegiatan – kegiatan tersebut (produsen, konsumen , pemerintahpedagang dll.

PENGGERAK KEGIATAN EKONOMI
Penggerak kegiatan ekonomi adalah kebutuhan manusia, kebutuhan manusia adalah tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiatan berproduksi, konsumsi, dan tukar- menukar. Kebutuhan manusia  timbul dari :
a.       Kebutuhan biologis dalam hidup (makan, minum, dan juga pakaian serta tempat tinnggal)
b.      Kebuutuhan yang timbul dari peradaban manusia itu sendiri (misalkeinginan rumah bagus, pendidikan yang lebih layak, makanan lezat, dll.)
c.       Serta kebutuhan perseorangan.
Tanpa ada kebutuhan tak akan pernah ada kebutuhan ekonomi.

Secara totaal, kebutuhan manusia tidak dapat terpuaskan. Bila satu kebutuhan tak terpuaskan, maka akan muncul kebutuhan lain.
Kebanyakan para ilmuan ekonomi memandang “kepuasan yang tak terbatas” ini sebagai “anggapan kerja“ (working hypotesis).dalam ekonomi prinsip moral tak lepas dari moral yaitu tentang baik buruk.

UNSUR KEGIATAN PRODUKSI
Tidak semua kebutuhan manusia terpenuhi, semua kebutuhan dikatakan terpenuhi apabila mengkonsumsi barang/jasa yang dibutuhkan. Tetapi barang dan jasa terpenuhi apabila di produksi. Dan setiap masyarakat untuk memenuhi barang/jasa yang dibutuhkan selalu mempunyai batas karena sumber –sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya.
Golongan sumber – sumber ekonomi :
a.       Sumber daya alam
b.      Sumber daya manusia
c.       Sumber daya buatan manusia
Sumber daya ekonomi tidak akan jadi tanpa adanya kegiatan produksi,sehingga perlunya pihak –pihak yang berinisiatif untuk mengorganisir ketiga sumber tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa.
d.      Kepengusahaan (entrepreneurship)

BARANG EKONOMIS DAN BARANG BEBAS
Barang ekonomis adalah barang yang yang tersedia lebih sedikit dari barang yang di butuhkan masyarakat. Barang ekonomis selalu mempunyai harga meskipun tidak harga pasar karena ada beberapa barang yang kolektif milik masyarakat.
Barang bebas adalah barang yang tersedia jumlahnya melebihi  kebutuhan manusia ; oleh sebab itu tidak memiliki “harga”.matahari dan air adalah contoh barang bebas.
Ilmu ekonomi selalu membicarakan tentang produksi,konsumsi dan pertukaran barang ekonomi ; barang bebas diabaikan sebab tidak ada ”problematika ekonomi”nya.


BAB II
POKOK – POKOK PERMASALAHAN DALAM SETIAP PEREKONOMIAN DAN PERANAN MEKANISME HARGA
TIGA MASALAH POKOK
Problematika ekonomi adalah bagaimana menggunakan sumber – sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebaik – baiknya.
Tiga permasalahan ekonomi pokok :
a.       APA yang harus di produksi dan berapa jumlahnya (WHAT)
b.      BAGAIMANA sumber – sumber ekonomi yang harus digunakan (HOW)
c.       UNTUK SIAPA barang – barang itu di produksi (FROM WHOM)
Cara masyarakat memecahkan permasalahan ekonomi  : kebiasaan dan tradisi, insting, komando, dan bagi masyarakat modern memecahkan masalah dengan mekanisme harga di pasar.

MEKANISME HARGA
Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas gaya yang terjadi antara konsumen – konsumen dan produsen – produsen yang bertemu di pasar, Pada suatu waktu,  harga suatu barang mungkin naik karena gaya tarik konsumen yang banyak, juga sebaliknya.
Gerak harga suatu barang dan setiap faktor produksi dapat memecahkan masalah tiga masalah ekonomi sebagai berikut :
a.       Bila masyarakat menghendaki suatu barang maka tercermin banyak nya minat terhadap barang yang mengakibatkan harga barang naik, sehingga produsen meningkatkan produksi sehingga semakin banyak produksi harga semakin menurun.


                 Bila harga suatu faktor  produksi naik, maka produsen akan mengadakan penghamatan penggunaan faktor produksi dan menggunakan barang yang lain, hingga produsen juga ada kemungkinan untuk bersubtitusi. Konsep ilmu ekonomi dengan adanya faktor ini yaitu isoquant yang artinya kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi faktor produksi K dan L untuk memproduksi output tertentu. Jadi gerak faktor produksi menentukan kombinasi  yang digunakan produen dalam proses produksi.
b.      Barang – barang hasil produksi  dijual oleh produsan dan dibeli oleh kponsumen dengan penghasilanya. Sedangkan penghasilan konsumen adalah hasil dari penjualan jasa – jasa miliknya. Jadi, harga faktor produksi sekaligus merupakan penghasilan  pemilik faktor produksi untuk setiap unit yang dijual.
Diagram diatas penting. Selarah penduduk dianggap sebagai sektor rumah tangga dan terlibat faktor produksi. Ada dua sektor produksi yaitu input dan output.
Fugsi faktor produksi :
a.       Memberipetunjuk kepada produsen bagaimana mengkombinasi faktor produksi agar biaya froduksi serendah mungkin.
b.      Menunjukkan berapa imbalan (per unit) untuk para pemilik faktor produksi.

 MASALAH POKOK KEEMPAT
                Mekanisme harga mampu memecahkan masalah penentuan masalah penentuan beberapa bagian hasil produksi Yang dikonsumsi per tahun. Yaitu melalui gerakan harga faktor produksimodal yaitu tingkat bunga.
                Mekanisme harga juga bisa memecahkan masalah ekonomi pokok yang keempat yaitu berapa cepat perekonomian tumbuh atau masalah HOW FAST.

MEKANISME HARGA DAN PERENCANAAN
                Dalam pembahasan diatas mekanisme harga ampuh memecahkan masalah,tapi ada beberapa masalah ekonomi Yang tidak  bisa diselesaikan dengan mekanisme harga yaitu :
a.       Destribusi pendapatan
b.      Ketidak semkpurnaan pasar
c.       Barang – barang kolektif
d.      Eksternalis
e.      Pengelolaan perekonomian secara makro.

 
BAB 3
PERILAKU KONSUMEN
DAN PERMINTAAN PASAR
1.      DUA PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Hukum Permintaan, yang mengatakan bahwa “bila sesuatu barang naik maka ceteris paribus jumlah yang diminta konsumen akan barang tersebut turun”. Dan sebaliknya bila harga barang tersebut turun. Ceteris paribus berarti bahwa semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah.
Pendekatanyang dinyatakan oleh Hukum Permintaan :
1.     Pendekatan marginal utility
2.        Pendekatan indifference curve

1.1.            Pendekatan Marginal Utility
Perilaku konsumen bisa diterangkan dengan menggunakan pendekatan marginal utility sebagai berikut:
a.       Utility bisa diukur dengan uang
b.      Hukum Gossen (law of diminishing marginal utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tam­bahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun, dan
c.       Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
             Perhatikan perbedaan antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marjinal (marginal utility).

Konsumen akan mencapai kepuasan total yangmaksimum pada tingkat konsumsi (pembelian) di mana pengorbanan untuk pembelian unit terakhir dari barang tersebut (yang tidak lain adalah harga unit terakhir tersebut) adalah sama dengan kepuasan tambahan yang didapatkan dari unit terakhir tersebut.
Kepuasan total maksimum tercapai bila :




Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa macam barang yang dibeli, maka posisi equilibrium konsumen adalah :

http://bayu96ekonomos.files.wordpress.com/2008/04/03.jpg?w=325&h=67

Bila kita menganggap suatu kasus yang lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk membeli barang-barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiap barang, maka bisa dibuktikan bahwa dengan uang yang ter-batas tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi bila ia mengalokasikan pembelanjaannya sehingga dipenuhi persyaratan tersebut :  
http://bayu96ekonomos.files.wordpress.com/2008/04/041.jpg?w=300&h=55

Syarat ini disebut equilibrium konsumen dengan constraint. (Yaitu dengan pembatasan jumlah uang yang dipunyai). Dalam kasus banyak barang ini pun kita bisa menunjukkan bahwa Hukum Permintaan berlaku bagi masing-masing barang (X, Y,Z dan seterusnya).

1.2.            Pendekatan Indifference Curve
Pendekatan Indifference Curve adalah konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasanyang sama. Perilaku konsumen bisa pula diterangkan dengan pendekatan Indifference curve sebagai berikut:
a.       konsumen mempunyai pola preferensi akan baarang-barang konsumsi (misalnya X dan Y) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indifference map atau kumpulan dari indifference curve,
b.      konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu dan
c.       konsumen lelaluberusaha mencapaikepuasan maksimum.
Asumsi: Indifference curve :
a.       turun dari kiri atas ke kanan bawah,
b.       cembung ke arah origin,
c.       tidak saling memotong,
d.      yang terletak di sebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi ( tanpa perlu menunjukkan berapa lebih tinggi, yaitu asumsi ordinal ulility)
Perhatikan Gambar dibawah ini dengan sejumlah uang ter-tentu (M) konsumen bisa membelikannya semua untuk barang X memperoleh sebanyak : M/Px atau membelikannya semua untuk barang Y dan memperoleh M/Py atau membelanjakan jumlah uang M tersebut untuk berbagai kemungkinan kombinasi X dan Y seperti yang ditunjukkan oleh garis lurus yang menghubungkan M/Pxdan M/Py. Garis ini disebut garis budget atau budget line.
Tingkat kepuasan yang maksimum dicapai bila konsumen membelanjakan M untuk membeli sebanyak OY 1 barang Y dan OX 1 barang X, yaitu pada posisi persinggungan antara budget line dengan indifference curve.

http://bayu96ekonomos.files.wordpress.com/2008/04/05.jpg?w=327&h=327
Keunggulan pendekatan Indifference Curve dibanding dengan pendekatan Marginal Utility, adalah :
a)      tidak perlunya menganggap Bahwa utility konsumen bersifat cardinal,
b)      efek perubahan harga terhadap jumlah yang diminta bisa dipecah lebih lanjut menjadi dua, yaitu efek substitusi atau substitution effect dan efek pendapatan atau income effect.
Keunggulan lain dari pendekatan indifference adalah :
a.      penghasilan (income riil)
Kenaikan income riil konsumen, yang dicerminkan oleh kenaikan M bila harga-harga barang dianggap tetap, biasanya menaikkan permintaan konsumen. Keadaan seperti ini berlaku bagi barang-barang pada umumnya, atau barang “normal”. Pengecualian terjadi untuk barang-barang “inferior”, di mana kenaikan income riil menurunkan permintaan akan barang tersebut (income effect negatif).
Pada kasus barang normal, kenaikan M terjadi apabila harga-harga barang tetap. Biasanya di dalam kasus ini permintaan akan barang selalu meingkat di saat posisi X1, maka kenaikan permintaan terhadap M menjadi   namun, disaat harga barang bergeser menjadi X2 maka permintaan terhadap M menjadi   . Titik kepasan permintaan barang terhadap M dapat dilihat dari titik epuasan konsumen antara garis X1 dan pertemuan   dan   dan antara garis X2 dengan pertemuan   dan 
            Pada kasus barang inferior, kenaikan income riil menurunkan permintaan terhadap barang, karena barang inferior jumlahnya tidak banyak dan terbatas. Di saat titik permintaan tepat pada sumbu X2, maka garis permintaan terhadap M bersinggungan dengan   yang kedua. Permintaan terhadap barang semakin menurun karena harga
b.      perubahan harga barang lain
Perubahan harga barang yang mempunyai “hubungan” ekat dengan suatu barang bisa pula mempengaruhi permintaan akan barang tersebut
c.       selera konsumen
Perubahan selera konsumen bisa ditunjuk-k;in oleh perubahan bentuk atau posisi dari indifference map. Tanpa ada perubahan harga barang-barang maupun income, permintaan akan sesuatu barang bisa berubah karena perubah­an selera.


2.         FUNGSI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
Fungsi permintaan (demand function) adalah persamaan yang menunjukan hubungan antar jumlah permintaan akan suatu brang dengan semua faktor yang mempengaruhinya.
















3.      KASUS PENGECUALIAN
Ada tiga kasus dimana kurva permintaan yang menurun tidak berlaku, yaitu :
a.      Kasus giffen
Kasus ini terjadi bila income effect (yang negatif) bagi barang-barang inferior begitu besar, sehingga substitution effect  (selalu positif) tidak bisa menutupi income effect yang mengakibatkan penurunan jumlah barang X yang diminta.


b.      Kasus spekulasi
Yaitu bila konsumen berharap bahwa harga barang besok pagi akan naik lagi, maka kenaikan harga tersebut hari ini justru bisa diikuti oleh kenaikan permintaan akan barang itu sendiri.
c.       Kasus Barang-Barang Prestise
Untuk beberapa barang tertentu, misalnya permata bekas orang kenamaan, kenaikan harga bisa diikuti dengan kenaikan permintaan sehingga membuat harga meningkat dan tingkat kepuasan konsumen juga meningkat.

4.      SURPLUS KONSUMEN
Surplus konsumen adalah kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total atau utility  (uang) qyang dinikmati konsumen dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan total untuk memperoleh barang tersebut.

5.      PERMINTAAN PASAR DAN ELASTISITAS
Permintaan pasar untuk suatu barang adalah penjumlahan dari semua kurva permintaan konsumen yang ada di dalam pasar tersebut. Salah satu karakteristik penting dari kurva permintaan adalah derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya, yang disebut elastisitas. Macam-macam konsep elastisitas yang berhubungan dengan permintaan.
a.       Elastisitas harga
Yaitu persentase perubahan jumlah yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan 1%


  > 1 = permintaan elastis
 < 1 = permintaan inelastis
 > 1 = permintaan elastis tunggal (unitary elasticity




b.      Elastisitas (harga) silang

Yaitu persentase perbuahan jumlah yang diminta akan suatu barang yang diakibatkan oleh perubahan harga lain dengan 1%

c.       Elastisitas pendapatan

Yaitu ersentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh kenaikan pendapatan riil  konsumen dengan 1%

            Koefiesen elastisitasharga bisa dihitung dengan dua cara, yaitu elastisita busur (arc elasticity) dan elastisitas titik ( point elasticity).






6.      PERKEMBANGAN BARU DALAM TEORI KONSUMEN

Perkembangan pemikiran baru tentang teori konsumen diantaranya adalah  revealed prefence, dilihat dari bagaiman asumsi kepuasan yag bersifat “cardinal” diganti dengan asumsi yang lebih “realistis” yaitu kepuasan “ordinal”. Ekonom Paul Samuelson mengatakan bahwa konsep utility ordinal itu sendiri tidak memuaskan karena masih terikat pada konsep “utility” yang sulit diuji secara empiris. Asumsi kuncinya adalah konsumen harus mempunyai sistem prefensi yang konsisten.
Karakteristik barang,perkembangan yang lebih penting berasal dari ekonom Kelvim Lancaster yang menyebutkan bahwa yang menimbulkan kepuasan bukanlah konsumsi barang dalam artian sehari-hari.  Masing-masing konsumen mungkin menilai kandungan karakteristk suatu barang secara berbeda, tetapi yang terpenting menurut lancaster adalah bahwa sumbu-sumbu untuk menggambar indifference curve seorang konsumen haruslah menunjukkan jumlah karakteristik yang dikonsumsi bukan jumlah barang yang dikonsumsi.
BAB 4
MEKANISME HARGA DI PASAR

1.      PASAR
Suatu pasar dalam  ilmu ekonomi adalah dimana saja terjadi transaksi penjual dan pembeli. Setiap barang ekonomi mempunyai pasarnya sendiri-sendiri.
Secara lebih konseptual ahli ekonomi membayangkan pasar adalah pertemuan anatara kurva perminntaan dan penawaran. Kurva permintaan mewakili apa yang diminta dan dikehendaki konsumen sedangkan kurava penawaran adalah apa yang diinginkan produsen.

2.      KESEIMBANGAN PASAR
Transaksi terjadi apabila kedua belah pihak telah mencapai persetujuan , secara grafik persetujuan ini tercapai bila kurva permintaan berpotongan dengan kurva penawaran. Posisi ini disebut keseimbangan pasar (equilibrium)
  
3.      PERGESERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Pergeseran kurva permintaan ke kanan berarti adanya kenaikan permintaan akan barang tersebut. Kalau penawaran tidak berubah ini akan mengakibatkan kenaikan harga dan kenaikan jumlah yang terjual dan juga sebaliknya
Ada beberapa pengecualian kasus kasus dari dalil tersebut, diantaranya :
a.       constant cost supply
Kenaikan prosuksi tidak mengakibatkan ongkos produksi per unit, terjadi pada proses produksi jangka panjang.

b.      kurva penawaran yang inelastis
Kenaikan permintaan hanya berakibat kenaikan harga tanpa kenaikan volume transaksi pasar, biasa terjadi pada kasus jangka pendek
 

c.       backward bending supply
Kasus diman akurva penawaran mempunyai slope yang negatif.
d.      decreasing cost supply
Kenaikan permintaan menurunkan harga pasar dan menambah volum transaksi pasar







4.      CONTOH PENERAPAN
Analisa beban pajak.  Kemungkinan analisa bebanpermintaan penawaran adalah sangat luas, salah satunya adalah analisa beban pajak.
Simpulan dari analisa beban pajak, diantaranya:
a.       Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil penurunan volume transaksi pasar dan semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya pajak
b.      Semakin tidak elastis kurva penawaran, semakin kecil perubahan volume transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen dan semakin besar penurunan harga jual yang diterima produsen
c.       Beban pajak. Secara bersama-sam ditanggung oleh produsen dan konsumen
d.      Pendapatan pemerintah dari pajak semakin besar dengan semakin tidak elastisnya kkurva D dan S.




 

 
BAB 5
PRILAKU PRODUSEN
1.      FUNGSI PRODUSEN
Dalam teori ekonomi seorang produsen atau pengusaha harus memutuskan 2 macamkeputusan, yaitu :
a.       Berapa output yang harus diproduksi
b.      Berapa dan bagaimana kombinasi faktor-faktor produksi yang digunakan

2.      FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan anatar tingkat output dan tingkat penggunaan input
Tambahan output yang dihasilkan dari penambahan 1 input variabel disebut MPP (marginal physical product)

Kurva total physical product (TPP) adalah menunjukkan tingkat produksi total (Q) pada tingkat penggunaan input variabel


Kurva average physical product (APP) adalah kurva yang menunjukkan hasil rata-rata per unit input variabel.

3.      PRODUKSI OPTIMAL
Untuk memperoleh produksi barang X yang optimal maka harus dipenuhi formula berikut :           


4.      LEAST COST COMBINATION
Least cost combination, yaitu kombinasi penggunaan input-input untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu dengan ongkos total minimum.

Jadi dalil Least Cost Combination bisa ditulis sebagai :
Dalil Least Cost Combination bisa ditulis sebagai :

   =    atau   =


5.      ANALISA AKTIVITAS
                      Untuk mendapatkan suatu tingkat output tertentu, jumlah kombinasi yang terbuka bagi produsen tak terhingga banyaknya. Ada 3 macam proses yng terbuka bagi produsen untuk menghasilkan suatu barang :
a.      Proses A memerlukan 1 jam tenaga kerja dan 2 jam mesin untuk menghasilkan suatu unit barang tersebut.
b.      Proses B memerlukan 2 jam tenaga kerja dan 1 jam mesin untuk menghasilkan 1 unit barang tersebut.
c.      Proses C memerlukan 7/5 jam tenaga kerja dan 7/5 jam mesin untuk menghasilkan 1 unit barang tersebut.

BAB 6
ONGKOS DAN PENERIMAAN
1.      MACAM ONGKOS
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan anatara jumlah ongkos produksi yang dikeluargan produsen dan tingkat output.
Dari segi sifat dalam hubungannya dengan tingkat produksi, ongkos produksi bisa dibagi menjadi :
a.       Total fixed cost(TFC), adalah jumlah ongkos tetap yang dibayarkan perusahaan
b.      Total variable cost (TVC), adalah jumlah ongkos yang berubah menurut jumlah tingkat produksi
c.       Total cost (TC), adalah penjumlahan dari ongkos tetap dan variabel
d.      Average fixed cost, adalah ongkos tetap yang dibagiakan pada setiap unit produksi.
e.       Average variable cost, adalah semua ongkos lain selain AFC yang digunakan pada setiap unit output.
f.       Average total cost, adalah ongkos produksi dari setiap unit output yang dihasilkan
g.      Marginal cost, adalah kenaikan total cost yang diakibatkan oleh diproduksinya tambahan suatu unit output






2.      KURVA ONGKOS
Misalnya seorang produsen menggunakan 1 input variabel (X1) dan 2 input tetap (X2 dan X3) untuk proses produksinya bisa dituliskan sebagai Q = f(X1//X2 , X3). X2 yang dipergunakan adalah 60 unit dan X3 yang dipergunakan adalah 30 unit. Untuk penggunaan input-input variabel, ia harus membayar Rp 10,00 untuk setiap unit yang ia pakai.


 
IMG_0001
Gambar VI.1

Kurva ongkos total bisa didapatkan dengan diketahuinya :
a.       Kurva TPP
b.      Dan harga per unit output




Contoh kurva ongkos :


3.      PENERIMAAN (REVENUE)

Revenue yang dimaksud adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Ada beberapa konsep Revenue penting untuk analisa perilaku produsen :
a.       Total revenue (TR), adalah total penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya

b.      Average revenue (AR), yaitu penerimaan produsen oer unit

c.       Marginal revenue, yaitu kenaikan dari TR yang disebabkan kenaikan penjualan satu unit output

4.      KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Produsen dianggap akan selalu memilih tingkat output (Q) diaman ia bisa memperoleh keuntungan total yang maksimum. Jika ia telah mencapai posisi ini dikatakan ia telah berapa pada posisi equilibrium.jika ia mengurangi volume outpun maka keuntungan yang didapat akan menurun



 BAB 7
PERSAINGAN SEMPURNA
1.      ARTI PERSAINGAN SEMPURNA

Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah diamana :
a.       Jumlah produsen banyak dan volume produksi hanya merupakan bagian kecil dari volum transaksi di dalam pasar
b.      Produk yang dihasilkan oleh produsen adalah homogen
c.       Setiap produsen bisa mendapatkan informasi yang cepat dan tepat
Dalam pembahasan ini, teori tentang cara kerja pasar persaingan sempurna dibedakan menjadi 2 yaitu,
a.    Equilibrium produsen secara individual, yaitu bila keuntungan perusahaannya maksimum.
b.     Equilibrium pasar, yaitu semua perusahaan ada dalam posisi equilibrium dan total output berada pada posisi equilibrium dengan jumlah total yang dikehendaki konsumen.

2.      KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
Equilibrium perusahaan dlam jangka pendek bila keuntungan jangka pendek dari perusahaan adalah maksimum dan kerugiannya minimum.
Area = keuntungan maksimum
 

3.      KURVA PENAWARAN
Dalam jangka pendek dan dalam persaingan sempurna SMC adlah juga kurva penawaran (supply) dari produsen. Kurva penawaran untuk seluruh pasar adalah penjumlahan horizontal dari penjumlahan  horisontal dari kurva-kurva penawaran produsen (kurva SMC).


Equilibrium pasar tercapai bila jumlah yang ditawarkan oleh produsen (secara total) di pasar sama dengan jumlah yang dikehendaki oleh konsumen.

(equilibrium pasar)                                                                  (equilibrium perusahaan)


4.      KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
Equilibrium pasar dan equilibrium perusahaan jangka panjang juga ditentukan dengan arah yang sama seperti pada jangka pendek. Bedanya adalah dalam jangka panjang terdapat 2 tambahan yang mempengaruhi jalannya penyesuaian jalannya posisi equilibrium, yaitu kemungkinan adanya perluasan kapasitas yang ada dan masuknya perusahaan baru kedalam industri




5.      SAC DAN LAC

SAC telah didefinisikan sebagai kurva average cost dimana produsen tidak bisa memperluas kapasitas pabriknya. Sedangkan LAC didefinisikan sebagai kurva Average cost suatu perusahaan bila perusahaan tersebut bisa memperluas kapasitas pabriknya, dimana semua input adalah variabel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi average cost adalah :
a.       Economies of scale atau sering disebut increasing returns of scale. Economies diartikan sebagai penghematan ongkos produksi atau kenaikan produktivitas
b.      Diseconomies of scale atau decreasing return to scale mencakup fakto-gaktor yang bekerja sebaliknya, yaitu bila skala perusahaan terus membesar, maka mulai pada suatu tingkat ada kemungkinan timbul ketidakefisienan. 
Hubungan anta kurva SAC dan LAC adalah sebagi berikut :









 
                           














 







6.      PERSAINGAN SEMPURNA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kurva perminntaan pasar menunjukkan posisi kepuasan maksimum secara keseluruhan. Kurva permintaan dan penawaran pasar, yang kemudian keduanya menentukan tingkat harga yang berlaku.
Arti pentingnya adalah bahwa bila pasar kita bebaskan dari campur tangan kita, maka harga akan ditetapkan oleh kekuatan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran pasar.
Jadi secara ringkas pasar persaingan sempurna menjamin terpenuhinya :
a.       Kepuasan konsumen secara maksimum
b.      Keuntungan produsen yang maksimum
c.       Diproduksinya barang-barang yang diperlukan konsumen

BAB 8
MONOPOLI
1.      ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya.
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab antara lain :
a.       Penguasaan bahan mentah trategis
b.      Hak paten
c.       Terbatasnya pasar
d.      Pemberian hak monopoli oleh pemerintah

2.      POSISI KESEIMBANGAN
Karena seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di dalam suatu pasar, maka kurva permintaan yang dihadapinya adalah kurva permitaan pasar yang dapat mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian dalam persaingan sempurna, perusahaan monopoli harus menentukann bukan hanya output yang dijual tetapi juuga menentukan harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan maksimum.

3.      MONOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Implikasi terhadap kesejahteraan masyarakat yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam pasar monopoli :
a.       Ada kemungkinan keuntungan monopoli tetap bisa dinikmati produsen monopili dalam jangka panjang.
b.      Volume produksi lebih kecil  dari volume output yang optimun=m, yaitu volume produksi perusahaan monopoli lebih rendah dari volume output yang dihasilkan dengan average cost minimum,
c.       Ada unsur eksploitasi oleh perusahaan-perusahaan monopoli terhadap
1.      Konsummen, dengan ditetapkannya harga jual diatas ongkos produksi dari unit terakhir outputnya
2.      Pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan oleh produsen monopoli tersebut.

4.      KASUS DECREASING COST
Ada kasus unik dalam pasar monopoli yang disebut kasus Decreasing Cost. Kasus ini bisa digambarkan dalam kurva berikut :


 








Disebut kasus decreasing cost karena kita menghadapi kasus di mana luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar, perubahan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva dimana AC menurun (decreasing cost).

5.      MONOPOLI TIDAK SELALU BURUK
Pasar monopoli tidak selalu buruk dari pada persaingan sempurna bila kita lihat dari segi-segi lain, diantaranya :
a.       Menurut ahli ekonomi Joseph Schumpeter, sejarah menunjukkan bahwa industri-industri yang bersifat monopolislah yang ternyata menunjukkan suatu dinamika untuk berkembang lebuh besar. Namun yaang dimaksud bukanlah industri monopoli murni tetapi industri yang monopolistis, dimana masih ada unsur persaingan yang cukup kuat
b.      Dalam kasus decreasing cost, dimana luas pasr terbatas dan faktor economies of scale besar, tidaklah mungkin diharapkann adanaya suatu bentuk industri persaingan sempurna yang efisien.



BAB 9
OLIGOPOLI DAN
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
1.      ARTI OLIGOPOLI
Oligopoli adalah keadaan dimana hanya ada beberapa (misalnya antara 2-10) perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen maupun secara diam-diam bekerjasama. Oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.       Oligopoli dengan diferensiasi produk, dimana kurva permintaan seorang produsen bisa ditentukan batas-batas posisinya
b.      Oligopoli tanpa diferensiasi produk, dimana kurva permintaan seorang produsen tidak bisa ditentukan (tidak bisa dianalisa)

2.      OUTPUT DAN HARGA DALAM OLIGOPOLI
Posisis equilibrium dari seorang produsen oligopoli sangan=t peka terhadap perilaku-perilaku produsen lainnya, terutama bila perilaku tersebut menyngkut perubahanharga jual. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan oligopoli nbiasanya sadar betapa pentingnya untuk bisa bersetuju mengenai harga jual dengan para saingannya. 
Hal ini mempunyai 2 implikasi :
a.       Tendensi para produsen oligopili untuk bekerja sama di bidang penentuan harga
b.      Tendensi bagi para produsen untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan harga, namun dalam bentuk persaingan lain (nonprice competition)


3.      OLIGOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Efek kesejahteraan dari bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan mono[oli. Di suatu pihak oligopoli menimbulkan efek yang negatif dalam bentuk :
a.       Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar oleh para produsen
b.      Kemungkinan adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang maksimum.
Namun demikian ada beberapa untuk mengurangi efek-efek negatif tersebut:
a.       Pemerintah harus menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri/pasar oligopili tersebut ditekan sampai sekecil-kecilnya.
b.      Diadakannya undang-undang yang melarang adanya kerjasama di antara para pengusaha oligopoli.
c.       Kemungkina kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba merombak struktur pasar yang oligopolistis tersebut anta lain dengan menentuka batas maksimum dari ukurang suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan antara perusahaan yang telah ada.


4.      PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Persaingan monopolistis terdapat bila dalam suatu pasar ada banyak produsen, tetapi ada unsur-unsur diferensiasi produk diantara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen

5.      KESEIMBANGAN DALAM PERSAINGAN MONOPOLI
Bentuk kurva yang dihadapi oleh sebuah perusahaan persaingan monopolistis adalah menurun. Posisi equilibrium dari perusahaan persaingan monopolistis adalah di mana
MR =MC.
Masuknya perusahaan-perusahaan baru akan menciutkan pasar dari masing-masing produsen karena luas pasar yang sama sekarang harus dibagi lebih banyak produsen. Kemingkinan efek lainnya adalah naiknya harga-harga input yang digunnakan, yang mengakibatkan AC bergeser ke atas. Bila excess prosit telah lenyap maka proses masuknya perushaan-perusahaan baru berhenti, dan equilibrium tercapai.

6.      PERSAINGAN MONOPOLISTIS DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Efek jesejahteraan dari pasar persaingan yang monopolistis adalah :
a.       Ketidakefisienan produksi karena produsen-produsen tidak berproduksi dengan AC yang minimum. Dengan kata lain ini adalah pemborosan sumber-sumber ekonomi masyarakat.
b.      Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginal untuk menghasilkan produk tersebut.


BAB 10
PERMINTAAN AKAN INPUT
1.      PASAR OUTPUT DAN PASAR INPUT
Dalam pasar output permintaan akan masing- masing output bertemu dengna masing-masing penawarannya sedangkan pasar input atau faktor produksi menyoroti sisi lain dari hubungan sektor Rumah Tangga dengan sektor produksi.
Perminttan akan input timbul karena produsen berhasrat melakukan proses produksi tertentu karena adanya permintaan akan output hasil proses produksi tersebut. Permintaan akan timbul karena orang-orang di sektor rumah tangga :
a.       Memerlukan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhannya,
b.      Memiliki daya beli yang berasal dari penjualan jasa input-input yang mereka miliki kepada sektor produksi.

2.      INPUT ANTARA DAN INPUT PRIMER
a.       Input antara
Input antara adalah input yang digunakan oleh perusahaan, yang merupakan output dari perusahaan lain
b.      Input primer
Input primer adalah iput yang bukan merupakan output dari perusahaan lain maupun dalam perekonomian. Input primer identik dengan apa yang disebut dengan faktor produksi

3.      PERMINTAAN AKAN INPUT
Suatu  faktor produksi diminta karena dibutuhkan dalam suatu proses produksi. Proses produksi tersebut dilakukan karena suatu alasan, yaitu karena permintaan akan output yang dihasilkannya. Jadi permintaan input disebut sebagai derived demand atau permintaan turunan. Permintaan akanoutput sendiri dianggap sebagai permintaan asli karena timbul langsung dari adanya kebutuhan manusia.
Dari teori produsen kita tahu bahwa posisi keuntungan maksimum produsen tercapai apabila dipenuhi persyaratan bahwa :

MR = MC

Atau lebih lanjut penjabaran MC menjadi

MC =

Setelah melau penjabran rumus, akhirnya didapat sebagai berikut :


4.      MONOPOLI DI PASAR OUTPUT
 
Syarat keuntungan maksimum MR = MC masih tetap berlaku dipasar monopoli maupun pasar persaingan monopolistis. Yang berbeda disini adalah bahwa MR tidak lagi sma dengan PQ, sebab pzrodusen menghadapi kurva permintaan yang menurun bagi outputnya. Syarat keuntungan maksimum tersebut berbunyi :

MR = PX/MPPX
Atau

MPPX.MR = PX

MPPX.MR ini disebut Marginal Revenue Product dari X (=MRPx), yaitu MPPx yang dinilai atas dasar MR0nya (bukan PQ)

MRPX = PX

5.      MONOPSONI DI PASAR INPUT
Bagaimana seanndainya si produsen adalah penjual tungga (monopoli) di pasar outputnya dan pembeli tunggal (monopsoni)di pasar inputnya.
Dalam hal ini permintaan akan input dari produsen tersebut merupakan permintaan pasar akan input tersebut, sebab hanya ada 1 pembeli di pasar tersebut. Karena tidak da pembeli lain di pasar ini, produsen bisa meng-eksploitir pasar bagi keuntungannya.
Model monopsoni di pasar input mempunyai berbagai aplikasi. Salah satu aplikasi adalah dalam masalah penetapan upah minimum


6.      FAKTOR-FAKTOR PENENTU PERMINTAAN AKAN INPUT
Secara ringkas permintaan iakan input dipengaruhi oleh :
a.       Teknologi, kemajuan teknologi atau peningkatan produktivitas suatu input menggeser permintaan akan input ke kanan.
b.      Bentuk pasar, semakin sempurna pasar persaingan dalam pasar output, semakin elastis pula kurva permintaan akan output dan semakin elastis permintaan akan input tersebut.
c.       Semua faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen (akan output), seperti selera, income, jumlah penduduk, harga barang lain dan distribusi pendapatan.





BAB 11
MEKANISME HARGA DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN : MASALAAH “FOR WHOM”
1.      PENDAHULUAN
Sampai tahap ini yang telah dibahas adalah pernan harga dalam :
a.    Pengaruhnya terhadap keputusan konsumen dalam pembelanjaan penghasilannya untuk barang-barang kebutuhannya.
b.    Pengatuhnya terhadap keputusan produsen dalam menentukan tingkat output yang akan dihasilkan, dan tingkat serta kombinasi penggunaan input-input untuk menghasilkan tingkat output tersebut.

2.      SUMBER PENDAPATAN

Secara singkat, pendapatan (income) seorang warga masyarakat ditentukan oleh :
a.       Jumlah faktor-faktor produksi yang ia miliiki yang bersumber pada :
1.      Hasil tabungan di tahun-tahun yang lalu
2.      Warisan/pemberian
b.      Harga per unit dari masing-masing faktor produksi. Harga ini ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.

                    Penawaran dan permintaan dari masing-masing produksi ditentukan oleh faktor-faktor yang berbeda :
a.       Tanah, mempunyai penawaran yang dianggap tidak akan bertambah lagi
b.      Modal, mempunyai penawaran yang lebih elastis karena dari waktu-ke waktu warga masyarakat menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk di tabung dan kemudian sektor produksi akan menggunakan dana tanbungan ini.
c.       Tenaga kerja, mempunyai penawaran yang terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk.
d.      Kepengusahaan (enterpreneurship), merupakan faktor produksi yang palling sulit untuk dianalisa, karena faktor-faktor yang menentukan penawaran pun pemintaannnya sangat beraneka ragam.

Kesimpulan yang dapat diambil mengenai peranan mekanisme harga dalam memecahkan masalh FOR WHOM atau distribusi pendapatan dalam suatu masyarakat :
a.       Pernanan mekanisme harga hanya terbatas terutama pada penentuan harga faktor-faktor produksi
b.      mekanisme harga yang menurut apa yang telah kita bahas, dapat memecahkan masalh-masalah WHAT dan HOW dengan cukup baik, ternyata tidak bisa diandalkan dalam memcahkan masalah FOR WHOM yang bisa diterima oleh masyarakat.
c.       Untuk mencapai suatu pola distribusi pendapatan yang cukup bisa diterima masyarakat, perlu diadakan kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus yang bertujuan untuk itu

Cara yang banyak dilakuakan untuk lebih meratakan distribusi pendapatan adalah :
a.       Pajak progresif atas kekayaan atau penghasilan
b.      Penyedian kebutuhan-kebutuhan hidup dasaryang murah kepada warga masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.
c.       Penyediaan jasa yang berguna untuk umum oleh negara
d.      Memperkecil pengangguran.
e.       Pendidikan yang murah dan merata.
f.       Berbagai kebijaksanaan yang menghilangkan hambatan-hambatan bagi mobiitas.









BAB 12
KOPERASI DALAM TEORI EKONOMI MIKRO KASUS KOPERASI PRODUSEN
1.      KOPERASI SEBAGAI SUATU BENTUK KERJASAMA PASAR

Koperasi akan timbul apabila memenuhi (paling tidak) 3 syarat dasar :
a.       Masing-masing calon anggota melihat adanya manfaat potensial dan kerja sama, ini mensyaratkan adanya keuntungan potensial yang lebih besar.
b.      Masing-masing anggota benar-benar menerima keuntungan yang lebih besar dari pada apa yang diperolehnya tanpa menjadi anggota koperasi, ini mensyaratkan adanya sistem pembagian keuntungan.
c.       Dalam jangka panjang, kelangsungan hidup koperasi bisa dipertahankan apabila :
(i)       Sistem ppembagian di dalam koperasi dianggap cukup adil
(ii)     Tidak ada godaan keuntunagn potensial yang lebih besar lagi bagi masing-masing anggota apabila ia bertintak secar diam-diam di luar aturan permainan yang disetujui bersama.
(iii)   Tidak ada faktor yang menimbulkan perkembangan ekstern yang bisa mengikis keuntungan potensial yang menjadi raison d’etre dari koperasi tersebut.


2.      KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI KERJASAMA KOPERASI

Keuntungan utama dari koperasi bersumber pada :
a.       Harga jual lebih tinggi, ini adalah keuntungan yang sering danggap paling penting dari adanya kerjasama produsen.
b.      Ekonomies of scale, bertindak secara bersama bisa menghemat biaya tertentu atau meningkatkan efisiensi dari suatu proses tertentu
c.       External economies, termasuk di dalam keuntungan ini misalnya kenaikan produktivitas para anggota koperasi karena penyebaran informasi.
d.      Manfaat-manfaat nonekonomies, gerakan koperasi memberi bobot yang penting kepada manfaat noekonomies.
Diantara kerugian-kerugian atau biaya bagi produsen independen yang masuk menjadi anggota koperasi adalah :
a.       Sumbangan kapital kepada koperasi
b.      Biaya-biaya bagi pendirian dan operasi badan usaha koperasi itu sendiri.
c.       Manfaat-manfaat yang hilang dari pemutusan hubungan dengan pembeli lama.
d.      Biaya-biaya lain.

3.      KOPERASI DAN BENTUK PASAR
Disini kita akan membedakan 2 bentuk pasar dilihat dari segi struktur permintaannya, yaitu :
a.       Persaingan sempurna, dimana jumlah pembeli sangat banyak dan tindakan-tindakannya tidak mempengaruhi harga pasar, dan
b.      Monopsoni, dimana hanya ada satu pembeli sebagai price maker.


4.      KOPERASI DALAM PERSAINGAN SEMPURNA
Dalam kasus ini kita mempunyai banyak penjual dan banyak pembeli, masing-masing sebagai price-maker. Seandainya kemudian penjual berminat untuk gabung dalam suatu koperasi.
2 kasus yang mungkin terjadi adcalah :
1.      Keanggotaan koperasi mencakup semua penjual. Dalam hal ini yang terbentuk adalah suatu kartel yang bertindak sebagia suatu perusahaan monopoli
2.      Keanggotaan koperasi tidak mencakup semua penjual, tetapi cukup banyak sehingga bisa secara bersama-sama mempengaruhi pasar

5.      KOPERASI DALAM MONOPSONI
Kasus monopoli penuh. Seandainya pada awalnya ada penjual yang banyak tetapi hanya ada satu pembeli. Conytoh untuk kasus ini adalah suatu daerah penghasil karet rakyat yang hanya mempunyai satu pabrik prosesing (pembeli). Kemudian para penjual bergabung dalam satu koperasi penjualan. Dalam hal ini kita mempunyai kasus yang dikenal dengan nama bilateral monopoly..
Kasus monopsoni parsial. Kemungkinan lain adalah kasus dimana jumlah pembeli tidak satu, tetapi cukup banyak dan satu di antaranya cukup besar bisa mempengaruhi pasar (price maker).