BAB 1
KERANGKA DASAR SUATU PEREKONOMIAN
MACAM KEGIATAN
EKONOMI
Dari
kacamata ahli ekonomi,kegiatan masyarakat terdiri dari tiga macam kegiatan
(ekonomi) pokok :
a.
Kegiatan produksi
b.
Kegiatan konsumsi
c.
Kegiatan pertukaran
Di dalam
masyarakat primitip yang setiap keluarganya menghasilkan makanan, membuat
pakaian sendiri, dan memenuhi segala kebutuhannya serta dengan upaya sendiri
(masyarakat subsisten) hanya memiliki dua kegiatan ekonomi yaitu berproduksi
dan berkonsumsi.
Semakin maju
suatu masyarakat, timbul kebutuhan – kebutuhan yang diluar kemampuan keluarga
untuk menghasilkannya dan bersama – sama dengan timbulnya kelebihan - kelebihan produksi dari beberapa barabg
dari suatu keluarga, sehingga muncul kegiatan pertukaran yang mula – mula antar
keluarga, antar desa, hingga antar negara (perdagangan internasional).
Ilmu ekonomi
memusatkan pada ketiga proses kegiatan ekonomi diatas, serta pihak – pihak yang
bersangkutan dengan kegiatan – kegiatan tersebut (produsen, konsumen ,
pemerintahpedagang dll.
PENGGERAK KEGIATAN
EKONOMI
Penggerak
kegiatan ekonomi adalah kebutuhan manusia, kebutuhan manusia adalah tujuan dan
sekaligus motivasi dari kegiatan berproduksi, konsumsi, dan tukar- menukar.
Kebutuhan manusia timbul dari :
a.
Kebutuhan biologis dalam hidup (makan, minum,
dan juga pakaian serta tempat tinnggal)
b.
Kebuutuhan yang timbul dari peradaban manusia
itu sendiri (misalkeinginan rumah bagus, pendidikan yang lebih layak, makanan
lezat, dll.)
c.
Serta kebutuhan perseorangan.
Tanpa ada kebutuhan tak akan pernah ada kebutuhan ekonomi.
Secara totaal,
kebutuhan manusia tidak dapat terpuaskan. Bila satu kebutuhan tak terpuaskan, maka
akan muncul kebutuhan lain.
Kebanyakan
para ilmuan ekonomi memandang “kepuasan yang tak terbatas” ini sebagai
“anggapan kerja“ (working hypotesis).dalam ekonomi prinsip moral tak lepas dari
moral yaitu tentang baik buruk.
UNSUR KEGIATAN
PRODUKSI
Tidak semua
kebutuhan manusia terpenuhi, semua kebutuhan dikatakan terpenuhi apabila
mengkonsumsi barang/jasa yang dibutuhkan. Tetapi barang dan jasa terpenuhi
apabila di produksi. Dan setiap masyarakat untuk memenuhi barang/jasa yang
dibutuhkan selalu mempunyai batas karena sumber –sumber ekonomi yang terbatas
jumlahnya.
Golongan sumber – sumber ekonomi :
a.
Sumber daya alam
b.
Sumber daya manusia
c.
Sumber daya buatan manusia
Sumber
daya ekonomi tidak akan jadi tanpa adanya kegiatan produksi,sehingga perlunya
pihak –pihak yang berinisiatif untuk mengorganisir ketiga sumber tersebut untuk
menghasilkan barang dan jasa.
d.
Kepengusahaan (entrepreneurship)
BARANG EKONOMIS DAN
BARANG BEBAS
Barang
ekonomis adalah barang yang yang tersedia lebih sedikit dari barang yang di
butuhkan masyarakat. Barang ekonomis selalu mempunyai harga meskipun tidak
harga pasar karena ada beberapa barang yang kolektif milik masyarakat.
Barang bebas
adalah barang yang tersedia jumlahnya melebihi
kebutuhan manusia ; oleh sebab itu tidak memiliki “harga”.matahari dan
air adalah contoh barang bebas.
Ilmu ekonomi
selalu membicarakan tentang produksi,konsumsi dan pertukaran barang ekonomi ; barang
bebas diabaikan sebab tidak ada ”problematika ekonomi”nya.
BAB II
POKOK – POKOK PERMASALAHAN DALAM SETIAP PEREKONOMIAN DAN PERANAN
MEKANISME HARGA
TIGA MASALAH POKOK
Problematika ekonomi adalah bagaimana menggunakan sumber –
sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sebaik – baiknya.
Tiga permasalahan ekonomi pokok :
a.
APA yang harus di produksi dan berapa jumlahnya
(WHAT)
b.
BAGAIMANA sumber – sumber ekonomi yang harus
digunakan (HOW)
c.
UNTUK SIAPA barang – barang itu di produksi
(FROM WHOM)
Cara
masyarakat memecahkan permasalahan ekonomi : kebiasaan dan tradisi, insting, komando, dan
bagi masyarakat modern memecahkan masalah dengan mekanisme harga di pasar.
MEKANISME HARGA
Mekanisme
harga adalah proses yang berjalan atas gaya yang terjadi antara konsumen –
konsumen dan produsen – produsen yang bertemu di pasar, Pada suatu waktu, harga suatu barang mungkin naik karena gaya
tarik konsumen yang banyak, juga sebaliknya.
Gerak harga
suatu barang dan setiap faktor produksi dapat memecahkan masalah tiga masalah
ekonomi sebagai berikut :
a.
Bila masyarakat menghendaki suatu barang maka tercermin banyak nya
minat terhadap barang yang mengakibatkan harga barang naik, sehingga produsen
meningkatkan produksi sehingga semakin banyak produksi harga semakin menurun.
Bila
harga suatu faktor produksi naik, maka
produsen akan mengadakan penghamatan penggunaan faktor produksi dan menggunakan
barang yang lain, hingga produsen juga ada kemungkinan untuk bersubtitusi.
Konsep ilmu ekonomi dengan adanya faktor ini yaitu isoquant yang artinya kurva
yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi faktor produksi K dan L untuk
memproduksi output tertentu. Jadi gerak faktor produksi menentukan
kombinasi yang digunakan produen dalam
proses produksi.
b.
Barang – barang hasil produksi dijual oleh produsan dan dibeli oleh kponsumen
dengan penghasilanya. Sedangkan penghasilan konsumen adalah hasil dari
penjualan jasa – jasa miliknya. Jadi, harga faktor produksi sekaligus merupakan
penghasilan pemilik faktor produksi
untuk setiap unit yang dijual.
Diagram
diatas penting. Selarah penduduk dianggap sebagai sektor rumah tangga dan
terlibat faktor produksi. Ada dua sektor produksi yaitu input dan output.
Fugsi
faktor produksi :
a.
Memberipetunjuk kepada produsen bagaimana
mengkombinasi faktor produksi agar biaya froduksi serendah mungkin.
b.
Menunjukkan berapa imbalan (per unit) untuk para
pemilik faktor produksi.
MASALAH POKOK KEEMPAT
Mekanisme harga mampu memecahkan
masalah penentuan masalah penentuan beberapa bagian hasil produksi Yang
dikonsumsi per tahun. Yaitu melalui gerakan harga faktor produksimodal yaitu
tingkat bunga.
Mekanisme harga juga bisa
memecahkan masalah ekonomi pokok yang keempat yaitu berapa cepat perekonomian
tumbuh atau masalah HOW FAST.
MEKANISME HARGA DAN PERENCANAAN
Dalam pembahasan diatas
mekanisme harga ampuh memecahkan masalah,tapi ada beberapa masalah ekonomi Yang
tidak bisa diselesaikan dengan mekanisme
harga yaitu :
a.
Destribusi pendapatan
b.
Ketidak semkpurnaan pasar
c.
Barang – barang kolektif
d.
Eksternalis
e.
Pengelolaan perekonomian secara makro.
BAB 3
PERILAKU KONSUMEN
DAN PERMINTAAN PASAR
PERILAKU KONSUMEN
DAN PERMINTAAN PASAR
1.
DUA PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Hukum
Permintaan, yang mengatakan bahwa “bila sesuatu barang naik maka ceteris
paribus jumlah yang diminta konsumen akan barang tersebut turun”. Dan
sebaliknya bila harga barang tersebut turun. Ceteris
paribus berarti bahwa semua
faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak
berubah.
Pendekatanyang dinyatakan oleh Hukum Permintaan :
1.
Pendekatan marginal utility
2.
Pendekatan indifference curve
1.1.
Pendekatan Marginal Utility
Perilaku konsumen bisa diterangkan dengan
menggunakan pendekatan marginal utility sebagai berikut:
a.
Utility bisa diukur dengan uang
b.
Hukum Gossen (law of diminishing marginal
utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka
tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan
tambahan yang dikonsumsikan akan menurun, dan
c.
Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan
total yang maksimum.
Perhatikan
perbedaan antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marjinal (marginal
utility).
Konsumen akan mencapai kepuasan total
yangmaksimum pada tingkat konsumsi (pembelian) di mana pengorbanan untuk
pembelian unit terakhir dari barang tersebut (yang tidak lain adalah harga unit
terakhir tersebut) adalah sama dengan kepuasan tambahan yang didapatkan dari
unit terakhir tersebut.
Kepuasan
total maksimum tercapai bila :
Untuk kasus di mana konsumen menghadapi
beberapa macam barang yang dibeli, maka posisi equilibrium konsumen adalah :
Bila kita menganggap suatu kasus yang
lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu
yang tidak cukup untuk membeli barang-barang sampai pada tingkat MU = P untuk
setiap barang, maka bisa dibuktikan bahwa dengan uang yang ter-batas tersebut
ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi bila ia mengalokasikan
pembelanjaannya sehingga dipenuhi persyaratan tersebut :
Syarat ini disebut equilibrium konsumen
dengan constraint. (Yaitu dengan pembatasan jumlah uang yang dipunyai). Dalam
kasus banyak barang ini pun kita bisa menunjukkan bahwa Hukum Permintaan
berlaku bagi masing-masing barang (X, Y,Z dan seterusnya).
1.2.
Pendekatan Indifference Curve
Pendekatan Indifference Curve adalah konsumsi (atau pembelian)
barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasanyang sama. Perilaku konsumen bisa pula diterangkan dengan pendekatan
Indifference curve sebagai berikut:
a. konsumen
mempunyai pola preferensi akan baarang-barang konsumsi (misalnya X dan Y) yang
bisa dinyatakan dalam bentuk indifference map atau kumpulan dari indifference
curve,
b. konsumen
mempunyai sejumlah uang tertentu dan
c. konsumen
lelaluberusaha mencapaikepuasan maksimum.
Asumsi:
Indifference curve :
a. turun
dari kiri atas ke kanan bawah,
b. cembung ke arah origin,
c. tidak
saling memotong,
d. yang
terletak di sebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi (
tanpa perlu menunjukkan berapa lebih tinggi, yaitu asumsi ordinal ulility)
Perhatikan
Gambar dibawah ini dengan sejumlah uang ter-tentu (M) konsumen bisa
membelikannya semua untuk barang X memperoleh sebanyak : M/Px atau membelikannya
semua untuk barang Y dan memperoleh M/Py atau membelanjakan jumlah uang M
tersebut untuk berbagai kemungkinan kombinasi X dan Y seperti yang ditunjukkan
oleh garis lurus yang menghubungkan M/Pxdan M/Py. Garis ini disebut garis
budget atau budget line.
Tingkat
kepuasan yang maksimum dicapai bila konsumen membelanjakan M untuk membeli
sebanyak OY 1 barang Y dan OX 1 barang X, yaitu pada posisi persinggungan
antara budget line dengan indifference curve.
Keunggulan pendekatan Indifference Curve dibanding
dengan pendekatan Marginal Utility, adalah :
a) tidak
perlunya menganggap Bahwa utility konsumen bersifat cardinal,
b) efek
perubahan harga terhadap jumlah yang diminta bisa dipecah lebih lanjut menjadi
dua, yaitu efek substitusi atau substitution effect dan efek pendapatan atau
income effect.
Keunggulan
lain dari pendekatan indifference adalah :
a.
penghasilan
(income riil)
Kenaikan
income riil konsumen, yang dicerminkan oleh kenaikan M bila harga-harga barang
dianggap tetap, biasanya menaikkan permintaan konsumen. Keadaan seperti ini
berlaku bagi barang-barang pada umumnya, atau barang “normal”. Pengecualian
terjadi untuk barang-barang “inferior”, di mana kenaikan income riil menurunkan
permintaan akan barang tersebut (income effect negatif).

Pada
kasus barang normal, kenaikan M terjadi apabila harga-harga barang tetap.
Biasanya di dalam kasus ini permintaan akan barang selalu meingkat di saat
posisi X1, maka kenaikan permintaan terhadap M menjadi
namun, disaat harga barang bergeser menjadi X2
maka permintaan terhadap M menjadi
. Titik kepasan permintaan barang terhadap M
dapat dilihat dari titik epuasan konsumen antara garis X1 dan
pertemuan
dan
dan antara garis X2 dengan
pertemuan
dan 






Pada
kasus barang inferior, kenaikan income riil menurunkan permintaan terhadap
barang, karena barang inferior jumlahnya tidak banyak dan terbatas. Di saat
titik permintaan tepat pada sumbu X2, maka garis permintaan terhadap
M bersinggungan dengan
yang kedua. Permintaan terhadap barang
semakin menurun karena harga

b.
perubahan
harga barang lain
Perubahan harga barang yang mempunyai “hubungan” ekat
dengan suatu barang bisa pula mempengaruhi permintaan akan barang tersebut
c.
selera
konsumen
Perubahan selera konsumen bisa
ditunjuk-k;in oleh perubahan bentuk atau posisi dari indifference map. Tanpa
ada perubahan harga barang-barang maupun income, permintaan akan sesuatu barang
bisa berubah karena perubahan selera.
2.
FUNGSI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
Fungsi
permintaan (demand function) adalah persamaan yang menunjukan hubungan antar
jumlah permintaan akan suatu brang dengan semua faktor yang mempengaruhinya.
Ada tiga kasus dimana kurva permintaan yang menurun
tidak berlaku, yaitu :
a.
Kasus giffen
Kasus ini terjadi bila income effect (yang negatif)
bagi barang-barang inferior begitu besar, sehingga substitution effect (selalu positif) tidak bisa menutupi income
effect yang mengakibatkan penurunan jumlah barang X yang diminta.
b.
Kasus spekulasi
Yaitu bila konsumen berharap bahwa harga barang
besok pagi akan naik lagi, maka kenaikan harga tersebut hari ini justru bisa
diikuti oleh kenaikan permintaan akan barang itu sendiri.
c.
Kasus Barang-Barang Prestise
Untuk beberapa barang tertentu, misalnya permata
bekas orang kenamaan, kenaikan harga bisa diikuti dengan kenaikan permintaan
sehingga membuat harga meningkat dan tingkat kepuasan konsumen juga meningkat.
4.
SURPLUS KONSUMEN
Surplus konsumen adalah kelebihan atau perbedaan
antara kepuasan total atau utility
(uang) qyang dinikmati konsumen dari mengkonsumsi sejumlah barang
tertentu dengan pengorbanan total untuk memperoleh barang tersebut.
5.
PERMINTAAN PASAR DAN ELASTISITAS
Permintaan pasar untuk suatu barang adalah
penjumlahan dari semua kurva permintaan konsumen yang ada di dalam pasar
tersebut. Salah satu karakteristik penting dari kurva permintaan adalah derajat
kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya, yang disebut elastisitas. Macam-macam konsep elastisitas yang
berhubungan dengan permintaan.
a.
Elastisitas
harga
Yaitu persentase perubahan jumlah yang diminta yang
disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut dengan 1%




b.
Elastisitas
(harga) silang
Yaitu
persentase perbuahan jumlah yang diminta akan suatu barang yang diakibatkan
oleh perubahan harga lain dengan 1%

c.
Elastisitas
pendapatan
Yaitu ersentase
perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh kenaikan
pendapatan riil konsumen dengan 1%

Koefiesen
elastisitasharga bisa dihitung dengan dua cara, yaitu elastisita busur (arc
elasticity) dan elastisitas titik ( point elasticity).


6.
PERKEMBANGAN BARU DALAM TEORI KONSUMEN
Perkembangan pemikiran baru tentang teori konsumen
diantaranya adalah revealed prefence, dilihat dari bagaiman asumsi kepuasan yag
bersifat “cardinal” diganti dengan asumsi yang lebih “realistis” yaitu kepuasan
“ordinal”. Ekonom Paul Samuelson mengatakan bahwa konsep utility ordinal itu
sendiri tidak memuaskan karena masih terikat pada konsep “utility” yang sulit
diuji secara empiris. Asumsi kuncinya adalah konsumen harus mempunyai sistem
prefensi yang konsisten.
Karakteristik
barang,perkembangan yang lebih
penting berasal dari ekonom Kelvim Lancaster yang menyebutkan bahwa yang
menimbulkan kepuasan bukanlah konsumsi barang dalam artian sehari-hari. Masing-masing konsumen mungkin menilai
kandungan karakteristk suatu barang secara berbeda, tetapi yang terpenting
menurut lancaster adalah bahwa sumbu-sumbu untuk menggambar indifference curve
seorang konsumen haruslah menunjukkan jumlah karakteristik yang dikonsumsi
bukan jumlah barang yang dikonsumsi.
BAB 4
MEKANISME HARGA
DI PASAR
1.
PASAR
Suatu pasar dalam ilmu ekonomi adalah dimana saja terjadi
transaksi penjual dan pembeli. Setiap barang ekonomi mempunyai pasarnya
sendiri-sendiri.
Secara lebih konseptual
ahli ekonomi membayangkan pasar adalah pertemuan anatara kurva perminntaan dan penawaran.
Kurva permintaan mewakili apa yang diminta dan dikehendaki konsumen sedangkan
kurava penawaran adalah apa yang diinginkan produsen.
2.
KESEIMBANGAN PASAR
Transaksi terjadi apabila kedua belah pihak telah
mencapai persetujuan , secara grafik persetujuan ini tercapai bila kurva
permintaan berpotongan dengan kurva penawaran. Posisi ini disebut keseimbangan
pasar (equilibrium)

3.
PERGESERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Pergeseran kurva
permintaan ke kanan berarti adanya kenaikan permintaan akan barang tersebut.
Kalau penawaran tidak berubah ini akan mengakibatkan kenaikan harga dan
kenaikan jumlah yang terjual dan juga sebaliknya

Ada beberapa pengecualian kasus kasus dari dalil
tersebut, diantaranya :
a.
constant cost
supply
Kenaikan
prosuksi tidak mengakibatkan ongkos produksi per unit, terjadi pada proses
produksi jangka panjang.
b.
kurva penawaran
yang inelastis
Kenaikan
permintaan hanya berakibat kenaikan harga tanpa kenaikan volume transaksi
pasar, biasa terjadi pada kasus jangka pendek
c.
backward bending
supply
Kasus
diman akurva penawaran mempunyai slope yang negatif.
d.
decreasing cost
supply
Kenaikan permintaan menurunkan harga pasar dan
menambah volum transaksi pasar
4.
CONTOH PENERAPAN
Analisa beban pajak. Kemungkinan
analisa bebanpermintaan penawaran adalah sangat luas, salah satunya adalah
analisa beban pajak.
Simpulan
dari analisa beban pajak, diantaranya:
a.
Semakin tidak
elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil penurunan volume transaksi
pasar dan semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya pajak
b.
Semakin tidak
elastis kurva penawaran, semakin kecil perubahan volume transaksi dan harga
beli yang dibayar konsumen dan semakin besar penurunan harga jual yang diterima
produsen
c.
Beban pajak.
Secara bersama-sam ditanggung oleh produsen dan konsumen
d.
Pendapatan
pemerintah dari pajak semakin besar dengan semakin tidak elastisnya kkurva D
dan S.
|
BAB 5
PRILAKU PRODUSEN
1.
FUNGSI PRODUSEN
Dalam teori ekonomi
seorang produsen atau pengusaha harus memutuskan 2 macamkeputusan, yaitu :
a.
Berapa output
yang harus diproduksi
b.
Berapa dan
bagaimana kombinasi faktor-faktor produksi yang digunakan
2.
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah
suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan anatar tingkat output dan
tingkat penggunaan input
Tambahan output yang
dihasilkan dari penambahan 1 input variabel disebut MPP (marginal physical
product)

Kurva total
physical product (TPP) adalah
menunjukkan tingkat produksi total (Q) pada tingkat penggunaan input variabel

Kurva average
physical product (APP) adalah kurva
yang menunjukkan hasil rata-rata per unit input variabel.

3.
PRODUKSI OPTIMAL
Untuk memperoleh produksi barang X yang optimal maka
harus dipenuhi formula berikut :

4.
LEAST COST COMBINATION
Least cost combination,
yaitu kombinasi penggunaan input-input untuk menghasilkan suatu tingkat output
tertentu dengan ongkos total minimum.

Jadi dalil Least Cost
Combination bisa ditulis sebagai :
Dalil Least Cost Combination bisa ditulis
sebagai :




5.
ANALISA
AKTIVITAS
Untuk mendapatkan suatu
tingkat output tertentu, jumlah kombinasi
yang terbuka bagi produsen tak terhingga banyaknya. Ada 3 macam proses yng
terbuka bagi produsen untuk menghasilkan suatu barang :
a. Proses
A memerlukan 1 jam tenaga kerja dan 2 jam mesin untuk menghasilkan suatu unit
barang tersebut.
b. Proses
B memerlukan 2 jam tenaga kerja dan 1 jam mesin untuk menghasilkan 1 unit
barang tersebut.
c. Proses
C memerlukan 7/5 jam tenaga kerja dan 7/5 jam mesin untuk menghasilkan 1 unit
barang tersebut.
BAB 6
ONGKOS DAN
PENERIMAAN
1.
MACAM ONGKOS
Kurva ongkos adalah
kurva yang menunjukkan hubungan anatara jumlah ongkos produksi yang dikeluargan
produsen dan tingkat output.
Dari segi sifat dalam
hubungannya dengan tingkat produksi, ongkos produksi bisa dibagi menjadi :
a.
Total fixed
cost(TFC), adalah jumlah ongkos tetap yang dibayarkan perusahaan
b.
Total variable
cost (TVC), adalah jumlah ongkos yang berubah menurut jumlah tingkat produksi
c.
Total cost (TC),
adalah penjumlahan dari ongkos tetap dan variabel

d.
Average fixed
cost, adalah ongkos tetap yang dibagiakan pada setiap unit produksi.

e.
Average variable
cost, adalah semua ongkos lain selain AFC yang digunakan pada setiap unit
output.

f.
Average total
cost, adalah ongkos produksi dari setiap unit output yang dihasilkan

g.
Marginal cost, adalah
kenaikan total cost yang diakibatkan oleh diproduksinya tambahan suatu unit
output

2.
KURVA ONGKOS
Misalnya seorang
produsen menggunakan 1 input variabel (X1) dan 2 input tetap (X2
dan X3) untuk proses produksinya bisa dituliskan sebagai Q = f(X1//X2
, X3). X2 yang dipergunakan adalah 60 unit dan X3
yang dipergunakan adalah 30 unit. Untuk penggunaan input-input variabel, ia
harus membayar Rp 10,00 untuk setiap unit yang ia pakai.
![]() |


Gambar VI.1
Kurva ongkos total bisa didapatkan dengan
diketahuinya :
a.
Kurva TPP

b.
Dan harga per
unit output
Contoh
kurva ongkos :
3.
PENERIMAAN (REVENUE)
Revenue yang dimaksud
adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Ada beberapa konsep
Revenue penting untuk analisa perilaku produsen :
a.
Total revenue
(TR), adalah total penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya

b.
Average revenue
(AR), yaitu penerimaan produsen oer unit

c.
Marginal
revenue, yaitu kenaikan dari TR yang disebabkan kenaikan penjualan satu unit
output

4.
KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Produsen dianggap akan
selalu memilih tingkat output (Q) diaman ia bisa memperoleh keuntungan total
yang maksimum. Jika ia telah mencapai posisi ini dikatakan ia telah berapa pada
posisi equilibrium.jika ia mengurangi volume outpun maka keuntungan yang
didapat akan menurun
BAB 7
PERSAINGAN
SEMPURNA
1.
ARTI PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan
sempurna (perfect competition) adalah diamana :
a.
Jumlah produsen banyak
dan volume produksi hanya merupakan bagian kecil dari volum transaksi di dalam
pasar
b.
Produk yang
dihasilkan oleh produsen adalah homogen
c.
Setiap produsen
bisa mendapatkan informasi yang cepat dan tepat
Dalam pembahasan ini, teori tentang cara kerja pasar
persaingan sempurna dibedakan menjadi 2 yaitu,
a. Equilibrium produsen secara individual, yaitu bila
keuntungan perusahaannya maksimum.
b. Equilibrium
pasar, yaitu semua perusahaan ada dalam posisi equilibrium dan total output
berada pada posisi equilibrium dengan jumlah total yang dikehendaki konsumen.
2.
KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
Equilibrium perusahaan
dlam jangka pendek bila keuntungan jangka pendek dari perusahaan adalah
maksimum dan kerugiannya minimum.

|

3.
KURVA PENAWARAN
Dalam jangka pendek dan
dalam persaingan sempurna SMC adlah juga kurva penawaran (supply) dari
produsen. Kurva penawaran untuk seluruh pasar adalah penjumlahan horizontal
dari penjumlahan horisontal dari kurva-kurva
penawaran produsen (kurva SMC).

Equilibrium pasar
tercapai bila jumlah yang ditawarkan oleh produsen (secara total) di pasar sama
dengan jumlah yang dikehendaki oleh konsumen.

(equilibrium pasar) (equilibrium
perusahaan)
4.
KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
Equilibrium pasar dan
equilibrium perusahaan jangka panjang juga ditentukan dengan arah yang sama
seperti pada jangka pendek. Bedanya adalah dalam jangka panjang terdapat 2
tambahan yang mempengaruhi jalannya penyesuaian jalannya posisi equilibrium,
yaitu kemungkinan adanya perluasan kapasitas yang ada dan masuknya perusahaan
baru kedalam industri

5.
SAC DAN LAC
SAC telah didefinisikan
sebagai kurva average cost dimana produsen tidak bisa memperluas kapasitas
pabriknya. Sedangkan LAC didefinisikan sebagai kurva Average cost suatu
perusahaan bila perusahaan tersebut bisa memperluas kapasitas pabriknya, dimana
semua input adalah variabel.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi average cost adalah :
a.
Economies of
scale atau sering disebut increasing returns of scale. Economies diartikan
sebagai penghematan ongkos produksi atau kenaikan produktivitas
b.
Diseconomies
of scale atau decreasing return to scale mencakup fakto-gaktor yang bekerja
sebaliknya, yaitu bila skala perusahaan terus membesar, maka mulai pada suatu
tingkat ada kemungkinan timbul ketidakefisienan.



![]() |
|||
![]() |
|||



![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
6.
PERSAINGAN SEMPURNA DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kurva perminntaan pasar
menunjukkan posisi kepuasan maksimum secara keseluruhan. Kurva permintaan dan
penawaran pasar, yang kemudian keduanya menentukan tingkat harga yang berlaku.
Arti pentingnya adalah
bahwa bila pasar kita bebaskan dari campur tangan kita, maka harga akan
ditetapkan oleh kekuatan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran pasar.
Jadi secara ringkas
pasar persaingan sempurna menjamin terpenuhinya :
a.
Kepuasan
konsumen secara maksimum
b.
Keuntungan
produsen yang maksimum
c.
Diproduksinya
barang-barang yang diperlukan konsumen
BAB 8
MONOPOLI
1.
ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu
keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak
lain yang menyainginya.
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena
beberapa sebab antara lain :
a.
Penguasaan bahan
mentah trategis
b.
Hak paten
c.
Terbatasnya pasar
d.
Pemberian hak
monopoli oleh pemerintah
2.
POSISI KESEIMBANGAN
Karena seorang produsen
monopoli adalah satu-satunya produsen di dalam suatu pasar, maka kurva
permintaan yang dihadapinya adalah kurva permitaan pasar yang dapat
mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian dalam persaingan sempurna, perusahaan
monopoli harus menentukann bukan hanya output yang dijual tetapi juuga
menentukan harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan maksimum.
3.
MONOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Implikasi terhadap kesejahteraan
masyarakat yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam pasar monopoli :
a.
Ada kemungkinan
keuntungan monopoli tetap bisa dinikmati produsen monopili dalam jangka
panjang.
b.
Volume produksi
lebih kecil dari volume output yang
optimun=m, yaitu volume produksi perusahaan monopoli lebih rendah dari volume
output yang dihasilkan dengan average cost minimum,
c.
Ada unsur
eksploitasi oleh perusahaan-perusahaan monopoli terhadap
1.
Konsummen,
dengan ditetapkannya harga jual diatas ongkos produksi dari unit terakhir
outputnya
2.
Pemilik
faktor-faktor produksi yang digunakan oleh produsen monopoli tersebut.
4.
KASUS DECREASING COST


![]() |
Disebut kasus
decreasing cost karena kita menghadapi kasus di mana luas pasar terbatas
sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar, perubahan monopoli hanya
beroperasi pada bagian kurva dimana AC menurun (decreasing cost).
5.
MONOPOLI TIDAK SELALU BURUK
Pasar monopoli tidak
selalu buruk dari pada persaingan sempurna bila kita lihat dari segi-segi lain,
diantaranya :
a.
Menurut ahli
ekonomi Joseph Schumpeter, sejarah menunjukkan bahwa industri-industri yang
bersifat monopolislah yang ternyata menunjukkan suatu dinamika untuk berkembang
lebuh besar. Namun yaang dimaksud bukanlah industri monopoli murni tetapi
industri yang monopolistis, dimana masih ada unsur persaingan yang cukup kuat
b.
Dalam kasus
decreasing cost, dimana luas pasr terbatas dan faktor economies of scale besar,
tidaklah mungkin diharapkann adanaya suatu bentuk industri persaingan sempurna yang
efisien.
BAB 9
OLIGOPOLI DAN
PERSAINGAN
MONOPOLISTIS
1.
ARTI OLIGOPOLI
Oligopoli adalah
keadaan dimana hanya ada beberapa (misalnya antara 2-10) perusahaan yang
menguasai pasar baik secara independen maupun secara diam-diam bekerjasama.
Oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
Oligopoli dengan
diferensiasi produk, dimana kurva permintaan seorang produsen bisa ditentukan
batas-batas posisinya
b.
Oligopoli tanpa
diferensiasi produk, dimana kurva permintaan seorang produsen tidak bisa
ditentukan (tidak bisa dianalisa)

2.
OUTPUT DAN HARGA DALAM OLIGOPOLI
Posisis equilibrium
dari seorang produsen oligopoli sangan=t peka terhadap perilaku-perilaku
produsen lainnya, terutama bila perilaku tersebut menyngkut perubahanharga
jual. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan oligopoli nbiasanya sadar betapa
pentingnya untuk bisa bersetuju mengenai harga jual dengan para
saingannya.
Hal ini mempunyai 2
implikasi :
a.
Tendensi para
produsen oligopili untuk bekerja sama di bidang penentuan harga
b.
Tendensi bagi
para produsen untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan harga, namun dalam
bentuk persaingan lain (nonprice competition)
3.
OLIGOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Efek kesejahteraan dari
bentuk pasar oligopoli kurang lebih sama dengan mono[oli. Di suatu pihak
oligopoli menimbulkan efek yang negatif dalam bentuk :
a.
Kemungkinan
adanya keuntungan yang terlalu besar oleh para produsen
b.
Kemungkinan
adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada
AC yang maksimum.
Namun
demikian ada beberapa untuk mengurangi efek-efek negatif tersebut:
a.
Pemerintah harus
menjaga agar hambatan-hambatan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam
industri/pasar oligopili tersebut ditekan sampai sekecil-kecilnya.
b.
Diadakannya
undang-undang yang melarang adanya kerjasama di antara para pengusaha
oligopoli.
c.
Kemungkina
kebijaksanaan yang lebih drastis adalah mencoba merombak struktur pasar yang
oligopolistis tersebut anta lain dengan menentuka batas maksimum dari ukurang
suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan antara perusahaan yang
telah ada.
4.
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Persaingan monopolistis
terdapat bila dalam suatu pasar ada banyak produsen, tetapi ada unsur-unsur
diferensiasi produk diantara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing
produsen
5.
KESEIMBANGAN DALAM PERSAINGAN MONOPOLI
Bentuk kurva yang
dihadapi oleh sebuah perusahaan persaingan monopolistis adalah menurun. Posisi
equilibrium dari perusahaan persaingan monopolistis adalah di mana
MR =MC.
Masuknya
perusahaan-perusahaan baru akan menciutkan pasar dari masing-masing produsen
karena luas pasar yang sama sekarang harus dibagi lebih banyak produsen.
Kemingkinan efek lainnya adalah naiknya harga-harga input yang digunnakan, yang
mengakibatkan AC bergeser ke atas. Bila excess prosit telah lenyap maka proses
masuknya perushaan-perusahaan baru berhenti, dan equilibrium tercapai.
6.
PERSAINGAN MONOPOLISTIS DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Efek jesejahteraan dari
pasar persaingan yang monopolistis adalah :
a.
Ketidakefisienan
produksi karena produsen-produsen tidak berproduksi dengan AC yang minimum.
Dengan kata lain ini adalah pemborosan sumber-sumber ekonomi masyarakat.
b.
Konsumen masih
harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari ongkos marginal untuk
menghasilkan produk tersebut.
BAB 10
PERMINTAAN AKAN
INPUT
1.
PASAR OUTPUT DAN PASAR INPUT
Dalam pasar output
permintaan akan masing- masing output bertemu dengna masing-masing penawarannya
sedangkan pasar input atau faktor produksi menyoroti sisi lain dari hubungan
sektor Rumah Tangga dengan sektor produksi.
Perminttan akan input timbul karena produsen
berhasrat melakukan proses produksi tertentu karena adanya permintaan akan
output hasil proses produksi tersebut. Permintaan akan timbul karena
orang-orang di sektor rumah tangga :
a.
Memerlukan
barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhannya,
b.
Memiliki daya
beli yang berasal dari penjualan jasa input-input yang mereka miliki kepada
sektor produksi.

2.
INPUT ANTARA DAN INPUT PRIMER
a.
Input antara
Input
antara adalah input yang digunakan oleh perusahaan, yang merupakan output dari
perusahaan lain
b.
Input primer
Input
primer adalah iput yang bukan merupakan output dari perusahaan lain maupun
dalam perekonomian. Input primer identik dengan apa yang disebut dengan faktor
produksi
3.
PERMINTAAN AKAN INPUT
Suatu faktor produksi diminta karena dibutuhkan
dalam suatu proses produksi. Proses produksi tersebut dilakukan karena suatu
alasan, yaitu karena permintaan akan output yang dihasilkannya. Jadi permintaan
input disebut sebagai derived demand atau permintaan turunan. Permintaan akanoutput
sendiri dianggap sebagai permintaan asli karena timbul langsung dari adanya
kebutuhan manusia.
Dari teori produsen kita tahu bahwa posisi
keuntungan maksimum produsen tercapai apabila dipenuhi persyaratan bahwa :
MR = MC
Atau lebih lanjut penjabaran MC menjadi
MC = 

Setelah melau penjabran rumus, akhirnya didapat
sebagai berikut :

4.
MONOPOLI DI PASAR OUTPUT
Syarat keuntungan maksimum MR = MC masih tetap
berlaku dipasar monopoli maupun pasar persaingan monopolistis. Yang berbeda
disini adalah bahwa MR tidak lagi sma dengan PQ, sebab pzrodusen
menghadapi kurva permintaan yang menurun bagi outputnya. Syarat keuntungan
maksimum tersebut berbunyi :
MR = PX/MPPX
Atau
MPPX.MR = PX
MPPX.MR ini disebut Marginal Revenue
Product dari X (=MRPx), yaitu MPPx yang dinilai atas
dasar MR0nya (bukan PQ)
MRPX = PX
5.
MONOPSONI DI PASAR INPUT
Bagaimana seanndainya
si produsen adalah penjual tungga (monopoli) di pasar outputnya dan pembeli
tunggal (monopsoni)di pasar inputnya.
Dalam hal ini permintaan akan input dari produsen
tersebut merupakan permintaan pasar akan input tersebut, sebab hanya ada 1
pembeli di pasar tersebut. Karena tidak da pembeli lain di pasar ini, produsen
bisa meng-eksploitir pasar bagi keuntungannya.
Model monopsoni di pasar input mempunyai berbagai
aplikasi. Salah satu aplikasi adalah dalam masalah penetapan upah minimum

6.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU PERMINTAAN AKAN INPUT
Secara ringkas
permintaan iakan input dipengaruhi oleh :
a.
Teknologi,
kemajuan teknologi atau peningkatan produktivitas suatu input menggeser
permintaan akan input ke kanan.
b.
Bentuk pasar,
semakin sempurna pasar persaingan dalam pasar output, semakin elastis pula
kurva permintaan akan output dan semakin elastis permintaan akan input
tersebut.
c.
Semua faktor
yang mempengaruhi permintaan konsumen (akan output), seperti selera, income,
jumlah penduduk, harga barang lain dan distribusi pendapatan.
BAB 11
MEKANISME HARGA
DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN : MASALAAH “FOR WHOM”
1.
PENDAHULUAN
Sampai tahap ini yang telah dibahas adalah pernan
harga dalam :
a.
Pengaruhnya
terhadap keputusan konsumen dalam pembelanjaan penghasilannya untuk
barang-barang kebutuhannya.
b.
Pengatuhnya
terhadap keputusan produsen dalam menentukan tingkat output yang akan
dihasilkan, dan tingkat serta kombinasi penggunaan input-input untuk
menghasilkan tingkat output tersebut.
2.
SUMBER PENDAPATAN
Secara singkat,
pendapatan (income) seorang warga masyarakat ditentukan oleh :
a.
Jumlah
faktor-faktor produksi yang ia miliiki yang bersumber pada :
1.
Hasil tabungan
di tahun-tahun yang lalu
2.
Warisan/pemberian
b.
Harga per unit
dari masing-masing faktor produksi. Harga ini ditentukan oleh kekuatan
penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.
Penawaran
dan permintaan dari masing-masing produksi ditentukan oleh faktor-faktor yang
berbeda :
a. Tanah, mempunyai penawaran yang dianggap tidak akan
bertambah lagi
b. Modal, mempunyai penawaran yang lebih elastis karena
dari waktu-ke waktu warga masyarakat menyisihkan sebagian dari penghasilannya
untuk di tabung dan kemudian sektor produksi akan menggunakan dana tanbungan
ini.
c. Tenaga kerja, mempunyai penawaran yang terus
meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk.
d. Kepengusahaan (enterpreneurship), merupakan faktor
produksi yang palling sulit untuk dianalisa, karena faktor-faktor yang
menentukan penawaran pun pemintaannnya sangat beraneka ragam.
Kesimpulan yang dapat diambil mengenai peranan
mekanisme harga dalam memecahkan masalh FOR WHOM atau distribusi pendapatan
dalam suatu masyarakat :
a.
Pernanan
mekanisme harga hanya terbatas terutama pada penentuan harga faktor-faktor
produksi
b.
mekanisme harga
yang menurut apa yang telah kita bahas, dapat memecahkan masalh-masalah WHAT
dan HOW dengan cukup baik, ternyata tidak bisa diandalkan dalam memcahkan
masalah FOR WHOM yang bisa diterima oleh masyarakat.
c.
Untuk mencapai
suatu pola distribusi pendapatan yang cukup bisa diterima masyarakat, perlu
diadakan kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus yang bertujuan untuk itu
Cara
yang banyak dilakuakan untuk lebih meratakan distribusi pendapatan adalah :
a.
Pajak progresif
atas kekayaan atau penghasilan
b.
Penyedian
kebutuhan-kebutuhan hidup dasaryang murah kepada warga masyarakat, terutama
yang berpenghasilan rendah.
c.
Penyediaan jasa
yang berguna untuk umum oleh negara
d.
Memperkecil
pengangguran.
e.
Pendidikan yang
murah dan merata.
f.
Berbagai
kebijaksanaan yang menghilangkan hambatan-hambatan bagi mobiitas.
BAB 12
KOPERASI DALAM TEORI EKONOMI MIKRO
KASUS KOPERASI PRODUSEN
1.
KOPERASI SEBAGAI SUATU BENTUK KERJASAMA PASAR
Koperasi akan timbul
apabila memenuhi (paling tidak) 3 syarat dasar :
a.
Masing-masing
calon anggota melihat adanya manfaat potensial dan kerja sama, ini mensyaratkan
adanya keuntungan potensial yang lebih besar.
b.
Masing-masing
anggota benar-benar menerima keuntungan yang lebih besar dari pada apa yang
diperolehnya tanpa menjadi anggota koperasi, ini mensyaratkan adanya sistem
pembagian keuntungan.
c.
Dalam jangka
panjang, kelangsungan hidup koperasi bisa dipertahankan apabila :
(i)
Sistem
ppembagian di dalam koperasi dianggap cukup adil
(ii)
Tidak ada godaan
keuntunagn potensial yang lebih besar lagi bagi masing-masing anggota apabila
ia bertintak secar diam-diam di luar aturan permainan yang disetujui bersama.
(iii)
Tidak ada faktor
yang menimbulkan perkembangan ekstern yang bisa mengikis keuntungan potensial
yang menjadi raison d’etre dari koperasi tersebut.
2.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI KERJASAMA KOPERASI
Keuntungan utama dari
koperasi bersumber pada :
a.
Harga jual lebih
tinggi, ini adalah keuntungan yang sering danggap paling penting dari adanya
kerjasama produsen.
b.
Ekonomies of
scale, bertindak secara bersama bisa menghemat biaya tertentu atau meningkatkan
efisiensi dari suatu proses tertentu
c.
External
economies, termasuk di dalam keuntungan ini misalnya kenaikan produktivitas
para anggota koperasi karena penyebaran informasi.
d.
Manfaat-manfaat
nonekonomies, gerakan koperasi memberi bobot yang penting kepada manfaat
noekonomies.
Diantara kerugian-kerugian atau biaya bagi produsen
independen yang masuk menjadi anggota koperasi adalah :
a.
Sumbangan
kapital kepada koperasi
b.
Biaya-biaya bagi
pendirian dan operasi badan usaha koperasi itu sendiri.
c.
Manfaat-manfaat
yang hilang dari pemutusan hubungan dengan pembeli lama.
d.
Biaya-biaya
lain.
3.
KOPERASI DAN BENTUK PASAR
Disini kita akan
membedakan 2 bentuk pasar dilihat dari segi struktur permintaannya, yaitu :
a.
Persaingan
sempurna, dimana jumlah pembeli sangat banyak dan tindakan-tindakannya tidak
mempengaruhi harga pasar, dan
b.
Monopsoni,
dimana hanya ada satu pembeli sebagai price maker.
4.
KOPERASI DALAM PERSAINGAN SEMPURNA
Dalam kasus ini kita
mempunyai banyak penjual dan banyak pembeli, masing-masing sebagai price-maker.
Seandainya kemudian penjual berminat untuk gabung dalam suatu koperasi.
2 kasus yang mungkin
terjadi adcalah :
1.
Keanggotaan
koperasi mencakup semua penjual. Dalam hal ini yang terbentuk adalah suatu
kartel yang bertindak sebagia suatu perusahaan monopoli
2.
Keanggotaan
koperasi tidak mencakup semua penjual, tetapi cukup banyak sehingga bisa secara
bersama-sama mempengaruhi pasar

5.
KOPERASI DALAM MONOPSONI
Kasus monopoli penuh.
Seandainya pada awalnya ada penjual yang banyak tetapi hanya ada satu pembeli.
Conytoh untuk kasus ini adalah suatu daerah penghasil karet rakyat yang hanya
mempunyai satu pabrik prosesing (pembeli). Kemudian para penjual bergabung dalam
satu koperasi penjualan. Dalam hal ini kita mempunyai kasus yang dikenal dengan
nama bilateral monopoly..
Kasus monopsoni
parsial. Kemungkinan lain adalah kasus dimana jumlah pembeli tidak satu, tetapi
cukup banyak dan satu di antaranya cukup besar bisa mempengaruhi pasar (price
maker).
knp ngak kelihatan rumus atau grafiknya
BalasHapusterima kasih ringkasannya, walaupun rumus/grafiknya ga muncul tapi berguna sekali (Y)
BalasHapusIni adalah sebuah hari yang indah , artikel yang sangat bermanfaat sekali dimana kamu bisa menemukan bagaimana cara hidup lebih baik.
BalasHapusSebagaimana orang yang sudah dulu tentunya.
Denah Rumah 3 Kamar
Model Rok Kebaya